Jumat, 30 Mei 2014

NUMERALIA DALAM BAHASA SUNDA



NUMERALIA DALAM BAHASA SUNDA

Numeralia atau kata bilangan adalah kata yang dipakai untuk menghitung maujud (orang, binatang, atau barang) dan konsep.
1.      Numerali Pokok
a.       Numeralia Pokok Tentu
Nimeralia pokok tentu mengacu pada bilangan pokok.
Contoh:
Nol                  -           (nol)
Satu                 -           (hiji)
Dua                 -           (dua)
Tiga                 -           ( tilu)
Empat              -           (opat)
Lima                -           (lima)
Enam               -           (genep)
Tujuh               -           (tujuah)
Delapan           -           (dalapan)
Sembilan         -           (salapan)
b.      Numeralia Pokok Kolektif
Numeralia pokok kolektif dibentuk dengan prefiks  ke- yang ditempatkan di muka nomina.
Contoh:
Ketiga pemain             -           semua pemain dari nomor satu sampai kenomor tiga. (kabehanen pemain ti nomor hiji sampe kanomor tilu)
Kedua gedung             -           baik gedung pertama maupun gedung kedua. (baik gedung pertama kajenteing gedung kadua)
c.       Numeralia Pokok Distributif
Numeralia pokok distributuif dapat dibentuk dengan cara mengulang kata bilangan.
Contoh:
Satu-satu         -           (hiji-hiji)
Dua-dua          -           (dua-dua)
Empat-empat   -           (opat-opat)
2.      Numeralia Pokok Taktentu
Numeralia pokok taktentu mengacu pada jumlah yang tidak pasti dan sebagian besar numeralia ini tidak dapat menjadi jawaban atas pertanyaan yang memakai kata tanya berapa.
Contoh:
Banyak orang              -           (loba jeleuma)
Berbagai masalah        -           (macem-macem masalah)
Sedikit air                    -           (saetik cai)
3.      Numeralia ukuran
Bahasa Indonesia mengenal pula beberapa nomina yang menyatakan.Misalnya, lusin, kodi, meter, atau gram. Nomina ini dapat di dahului oleh numeralia sehingga terciptalah numeralia gabungan.
Contoh:
Ø  Kalau ke toko, belilah dua lusin piring.
(lamun ka toko, melilah dua lusin piring)
Ø  Wanita itu membeli kemeja satu kodi.
(awewe eta meli kameja sakodi)
Ø  Saya akan memesan bahan batik dua meter.
(abdi arek mesen bahan batik dua meter)
Ø  Mengapa anda membeli emas hanya lima gram?
(kunaon maneh meuli emas hungkul lima gram?)
4.      Numeralia Tingkat
Numeralia pokok dapat diubah menjadi numeralia tingkat. Cara mengubahnya adalah dengan menambahkan ke- di muka bilangan yang bersangkutan.
Contoh:
Kesatu             -           Dia merupakan pemain yang ke satu.
(manehna ngarupa keun pamain nu ka hiji).
Kedua             -           Dia anak kedua dari lima bersaudara.
(manehna anak kadua ti lima bersodara)
Kesepuluh       _          kesepuluh pemain itu sangat kompak.
(kasapuluh pamain eta meuni kompak)
5.      Numeralia Pecahan
Tiap bilangan pokok dapat dipecah menjadi bagian yang lebih kecil yang dinamakan Numeralia Pecahan.
Contoh:
½         -           seperdua (seper dua)
1/10     -           sepersepuluh (sepersapuluh)
3/5       -           tiga perlima (tilu perlima)
5/8       -           lima perdelapan (lima perdalapan).
Bilangan pecahan yang mengikuti bilangan pokok.
Contoh:
2 ½      -           dua setengah (dua satengah)
7 6/10  -           tujuh enam persepuluh (tujuh genep persapuluh)
9 ¾      -           sembilan tiga perempat (salapan tilu perempat)
Bilangan campuran di atas juga dapat di tulis dengan cara sebagai berikut:
Contoh
2,5       -           dua setengah atau dua koma lima.
(dua satengah lamun teu dua koma lima)
7,6       -           dua enam persepuluh atau tujuh koma enam.
 (dua genep persapuluh lamun teu tujuh koma genep)
9,75     -           sembilan tiga perempat atau sembilan tujuh koma lima.
(salapan tilu peropat lamun teu salapan tujuh koma lima)
6.      Prasa Numeralia
Umumnya, prasa numeralia dibentuk dengan menambahkan kata penggolong.
Contoh:
Dua ekor (kerbau)                   -           dua ekor (kebo)
Lima orang (penjahat)             -           lima jalema (penjahat)
Tiga buah (rumah)                   -           tiga buah (imah)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar